Fundamental analisis saham adalah melakukan pembedahan terhadap perusahaan dari segi operasional, proyeksi perusahaan kedepan, kondisi keuangan dan struktur manajemen. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dengan fundamental analisis saham. Saya akan mengulas salah satunya yaitu CAN SLIM.
Fundamental analisis saham dengan metode CAN SLIM
CAN SLIM merupakan sebuah singkatan yang maksunya :
C : Current quarter earning (laba kwartal terakhir)
A : Annual earning increase (laba tahunan meningkat)
N : New product, new management, new price high (produk baru, manajemen baru, harga tertinggi baru)
S : Supply and demand (penawaran dan permintaan)
L : Leader or laggard (pemimpin pasar atau pecundang)
I : Institutional sponsorship (Apakah investor institusi dominan menguasai sahamnya)
M : Market direction (arah pasar secara umum)
Metode ini dikembangkan oleh William O’Neil dan sudah sangat teruji dalam praktek mengenali saham-saham juara.
Ketujuh huruf CAN SLIM dapat dikelompokkan menjadi menjadi 3 aktifitas pengamatan dalam analisis seperti bagan berikut.

Untuk memberikan persepektif yang lebih lengkap dari fundamental analisis saham dengan metode CAN SLIM ini, saya akan membedah perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Central Asia (BCA)
Fundamental Analisis Saham BCA dengan BRI
1. Analisa Huruf C&A | CAN SLIM
Current quarter Earning & Annual earning increase (Laba di kuartal terakhir & laba tahunan yang meningkat)
Laba yang dimaksud bukanlah laba bersih tetapi adalah laba per lembar saham ( earning per share – EPS ). Berikut ringkasan dari EPS bank BCA dan BRI dalam 6 tahun terakhir.
1.1 EPS
Earning Per Share (laba per lembar saham)
Kita menggunakan EPS yang terdilusi untuk menghilangkan bias oleh aktifitas yang mengakibatkan jumlah saham beredar meningkat ( seperti stock split, right issue, ESOP dan lainnya ).
EPS (diluted) | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | ||
A | A | A | A | A | Q3 | A | ||
BBCA | 182 | 234 | 279 | 348 | 444 | 339 | 452 | |
BBRI | 196 | 243 | 298 | 467 | 623 | 549 | 732 | |
Peningkatan EPS | ||||||||
BBCA | 29% | 19% | 25% | 28% | 2% | |||
BBRI | 24% | 23% | 56% | 34% | 17% |
A= Annualize ( disetahunkan ) ; Q3=3rd quater ( hingga kuartal ke 3 )
Catatan:
- BBCA stock split tanggal 28 Januari 2008 dengan rasion 1:2. Konsekwensinya, EPS ditahun 2007 harus dibagi 2 ( terdilusi ) sehingga EPS BCA tahun 2007 yang sebelumnya 364 menjadi 182.
- BBRI stock split tanggal 11 Januari 2011 dengan rasio 1:2. Konsekwensinya, EPS ditahun 2010 dan tahun sebelumnya harus dibagi 2 ( terdilusi ) sehingga EPS tahun 2009 yang sebelumnya 596 menjadi 298. Begitu juga eps tahun sebelumnya ( 2008 & 2007 ).
- EPS diatas dalam rupiah dan sudah dibulatkan ke desimal terdekat
Dalam 6 tahun terakhir secara nilai rupiah EPS bank BRI selalu mengalahkan bank BCA. Dari segi peningkatan EPS, bank BRI juga mengalahkan bank BCA ( kecuali di tahun 2008 BBRI sedikit lebih rendah dibanding BBCA ). Dalam kontek EPS, bank BRI mangalahkan bank BCA.
1.2 Pendapatan
Berikut ringkasan pendapatan bunga bank BRI vs BCA ( dalam trilyun rupiah )
Pendapatan | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | ||
A | A | A | A | A | Q3 | A | ||
BBCA | 16,3 | 19,3 | 22,9 | 20,7 | 24,1 | 19,9 | 26,5 | |
BBRI | 23,2 | 28,1 | 35,3 | 44,6 | 48,2 | 40,7 | 54,3 | |
Peningkatan pendapatan | ||||||||
BBCA | – | 18% | 19% | -10% | 16% | 10% | ||
BBRI | – | 21% | 26% | 26% | 8% | 13% |
Secara rupiah, pendapatan bank BRI selalu mengalahkan bank BCA. Dari segi peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun, bank BRI juga hampir selalu mengalahkan bank BCA. Pendapatan bank BRI selalu meningkat, tidak pernah turun. Pendapatan bank BCA sempat turun di tahun 2010. Dalam hal pendapatan, bank BRI juga mengalahkan bank BCA.
1.3 Laba operasi
Berikut ringkasan laba operasi bank BRI vs BCA ( dalam trilyun rupiah )
Laba operasi | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | ||
A | A | A | A | A | Q3 | A | ||
BBCA | 6,3 | 7,7 | 8,5 | 10,4 | 13,3 | 10,0 | 13,3 | |
BBRI | 7,6 | 8,3 | 8,6 | 14,4 | 17,6 | 15,6 | 20,8 | |
Peningkatan laba operasi | ||||||||
BBCA | – | 21% | 11% | 22% | 28% | 0% | ||
BBRI | – | 10% | 3% | 68% | 22% | 18% |
Dari segi nilai rupiah, laba operasi bank BRI selalu mengalahkan bank BCA. Pendapat kedua bank selalu meningkat dari tahun ke tahun, kecuali ditahun 2012 bank BCA menunjukkan laba operasi yang stagnan. Dalam hal laba operasi bank BRI juga mengalahkan bank BCA.
1.4 ROE
Return On Equity (laba dibandingkan modal)
ROE didapat dengan membagi laba bersih dengan equity ( ekuitas ) atau modal. Berikut ringkasan ROE bank BRI vs BCA ( laba bersih dan equity dalam trilyun rupiah ).
2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | |||
A | A | A | A | A | Q3 | A | ||
BBCA | ||||||||
Laba bersih | 4,5 | 5,8 | 6,8 | 8,5 | 10,8 | 8,2 | 10,9 | |
Equity | 20,4 | 23,3 | 27,9 | 34,1 | 42,0 | 49,2 | 49,2 | |
ROE | 22% | 25% | 24% | 25% | 26% | 22% | ||
BBRI | ||||||||
Laba bersih | 4,8 | 6,0 | 7,3 | 11,5 | 15,3 | 3,5 | 18,0 | |
Equity | 19,4 | 22,4 | 27,3 | 36,7 | 49,8 | 9,6 | 9,6 | |
ROE | 25% | 27% | 27% | 31% | 31% | 30% |
Kedua bank memiliki ROE yang bagus, berhasil membukukan laba bersih dengan ROE diatas 20%. Tapi, tetap saja bank BRI memiliki pencapaian yang lebih baik dari bank BCA. Bank BRI masih mengalahkan bank BCA dari segi ROE.
1.5 DER
Dept to Equity Ratio (rasio hutang terhadap modal)
Dalam industri bank, tabungan nasabah merupakan hutang bagi bank. Makin besar hutangnya mengindikasikan makin banyak simpanan nasabah di bank tersebut. Berikut ringkasan DER bank BRI vs BCA ( hutang dan equity dalam trilyun rupiah )
2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | ||
A | A | A | A | A | Q3 | ||
BBCA | |||||||
Hutang | 197,6 | 222,6 | 254,5 | 290,3 | 339,2 | 377,0 | |
Equity | 20,4 | 23,3 | 27,9 | 34,1 | 42,0 | 49,2 | |
DER | 9,66 | 9,56 | 9,14 | 8,51 | 8,07 | 7,66 | |
BBRI | |||||||
Hutang | 184,3 | 223,7 | 289,7 | 367,6 | 420,1 | 409,4 | |
Equity | 19,4 | 22,4 | 27,3 | 36,7 | 49,8 | 59,6 | |
DER | 9,48 | 10,01 | 10,63 | 10,02 | 8,43 | 6,87 |
Jumlah hutang bank BRI mulai lebih tinggi dari bank BCA sejak tahun 2008. Ini mengindikasikan dana kelolaan nasabah di bank BRI makin banyak dibandingkan bank BCA. Dalam konteks ini ( pengelolaan dana nasabah ) bank BRI mulai mengalahkan bank BCA.
Secara keseluruhan, analisa huruf C & A dalam CAN SLIM terhadap bank BCA dan bank BRI dimenangkan oleh bank BRI.
2. Analisa Huruf N | CAN SLIM
New management, New product, New high (Manajemen baru, produk baru, harga saham tertinggi baru)
Harga saham bank BRI baru saja mencapai harga tertinggi baru ( new high ) di 7.850 pada tanggal 18 Oktober 2012. Saham bank BCA masih mencoba mendekati harga tertinggi yang pernah terjadi yaitu 8.700 pada tanggal 4 Agustus 2011 ( lebih dari setahun yang lalu ). Kemaren ( 7 Nopember 2012 ) harga saham BCA baru mampu ke 8.550. Masih dibawah harga tertinggi yang dicapai lebih dari setahun yang lalu.
Bank BCA melakukan perubahan di top management dengan mengganti direktur utama pada 12 Mei 2011. Pergantian direksi di bank BRI terjadi pada Mei 2011. Pada tahun 2013 kemungkinan juga akan terjadi pergantian di jajaran top manajemen BRI. Setiap pergantian top manajemen tentu dengan harapan bahwa manajemen baru akan terus meningkatkan perusahaan yang dipimpinnya. Bagaimana hasilnya, tertuang di laporan keuangan.
Dari segi produk perbankan, mungkin yang ditawarkan bank BCA juga ditawarkan oleh BRI. Kedua bank hampir memiliki jenis produk perbankan yang sama. Tinggal sekarang, bank yang manakah yang mampu menawarkan produknya secara inovatif sehingga menarik semakin banyak nasabah?. Entahlah…Mari kita sama-sama gooling untuk mencari tahu 😀
3. Analisa Huruf S | CAN SLIM
Supply and demand (Permintaan dan penawaran)
Kedua bank memiliki likuiditas yang tinggi di bursa. Baru-baru ini setelah mencapai harga tertinggi baru, bank BRI sempat turun dengan volume banyak ( over supply ) diiringi dengan sedikit rumor. Kalau secara teknikal, yang terjadi hanya tren turun akibat sentimen bursa yang meyakini harga terkoreksi ke MA 200 ( moving average 200 ). Dan harga terendah bank BRI di 7.000 sudah mendekati MA 200.
Untuk mengetahui supply and demand dari saham kedua bank, mau tidak mau harus selalu mencermati aksi pasar melalui grafik harga saham harian.
4. Analisa Huruf L | CAN SLIM
Leader or Laggard (Pemimpin atau pecundang)
Dalam 5 tahun terakhir bisa dikatakan bank BCA dan bank BRI masuk dalam top 3 pemimpin pasar (bersama dengan bank mandiri). Ini tercermin dari likuiditas di bursa, kapitalisasi dan prosentase saham yang beredar di publik.
5. Analisa Huruf I| CAN SLIM
Institutional sponsorship (Institusi sponsor)
Institusi mana saja yang berinvestasi di bank BCA dan bank BRI ?. Saya masih kesulitan mendapatkan datanya 😀
6. Analisa Huruf M | CAN SLIM
Market direction (Arah pasar)
Bursa Efek Indonesa masih mencoba bertahan dengan tren naiknya, meskipun regional (terutama dow jones) menunjukkan gejala pelemahan.
Individual tren dari saham bank BCA dan bank BRI dapat dicermati dari grafik harga saham berikut:
Pada kedua grafik, terlihat bahwa fluktuasi saham bank sangat rentan dengan isu-isu finansial. Perubahan suku bunga, kebijakan bank sentral Amerika (FED) kebijakan Bank Indonesia.
Bagi trader, bermain di kedua bank cukup aman, karena historisnya masih mampu mencapai harga tertingginya (jika nyangkut, anda tahan masih mampu balik). Bagi investor yang bermain long, pilihan yang lebih baik (berdasarkan fakta kinerja keuangan diatas) adalah bank BRI.
Tinjauan terakhir
Dari analisa CAN SLIM diatas dan dengan melihat ke laporan keuangan 2012 kuartal ketiga, bank BRI masuk kategori saham CAN SLIM, sedangkan bank BCA sudah kurang memenuhi kriteria saham CAN SLIM. Akankah di laporan keuangan akhir tahun 2012 bank BCA akan recovery dan kembali mencetak rekor pertumbuhan laba yang signifikan? Kita tunggu saja
Bicara masalah ekspektasi, outlook dan lain-lainnya yang bersifat masa depan (belum terjadi), bisa dibumbui dengan opini dan kepentingan. Kinerja yang terlihat di laporan keuangan adalah fakta.
Analisa diatas sudah pernah saya tulis tanggal 9 November 2012. Judul asli artikelnya adalah Analisa CAN SLIM saham BRI vs BCA.