7 Emiten pindah sektor sepanjang tahun 2022. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan perubahan klasifikasi industri terhadap tujuh emiten pada Jumat (24/6). Adapun perubahan tersebut berdasarkan evaluasi tahunan atas klasifikasi industri perusahaan tercatat di BEI. “Perubahan klasifikasi dan indeks sektoral ini akan berlaku efektif tanggal 1 Juli 2022,” tulis pengumuman tersebut, sebagaimana dilansir dari keterbukaan informasi, dikutip IDXChannel, Kamis (30/6). Ketujuh emiten tersebut mengalami perubahan klasifikasi industri IDX-IC baik dari sektor, industri, sub industri hingga sub sektor.
7 Emiten pindah sektor 2022
1. BIPI
Perusahaan yang mengalami perubahan industri adalah PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI).
BIPI mengubah industrinya dari yang semula bergerak di industri minyak dan gas (migas) menjadi batu bara. BIPI merupakan emiten yang kegiatan utamanya di bidang eksplorasi dan produksi jasa pertambangan batu bara, jasa pelabuhan dan pertambangan, serta investasi.
Adapun sub industri emiten ini juga turut berubah. Sebelumnya BIPI melakukan produksi dan penyulingan migas, kini amerambah distribusi batu bara.
2. TELE
Selain BIPI, Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) juga mengubah industrinya menjadi distributor barang dan konsumen. Sebelumnya emiten yang bergerak di sektor barang konsumen non primer ini berkecimpung di bidang ritel khusus, yakni ritel elektronik.
3. MITI
PT Mitra Investindo Tbk atawa MITI juga mengalami perubahan sub industri. Semula, emiten pertambangan granit dan industri minyak dan gas bumi ini melakukan produksi dan penyulingan minyak dan gas. Namun, MITI beralih di bidang penyimpanan dan distribusi minyak dan gas.
4. YELO
PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO) turut mengubah sub sektornya. Sub sektor emiten ini berubah menjadi jasa dan konsumen dari yang semula perdagangan ritel. Adapun sub industri emiten ini juga ikut berubah, dari jasa penunjang konsumen menjadi distributor barang konsumen.
5. IATA
Emiten milik MNC Grup, PT MNC Energy Investments Tbk (IATA), berpindah sektor dari transportasi dan logistik (IDXTRANS) menjadi energi (IDXENERGY). Emiten ini mengubah kegiatan usaha utamanya dari sebelumnya perusahaan pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara, menjadi sektor batu bara dan produksi batu bara.
Informasi saja, IATA mengubah nama perusahaan ketika beralih kegiatan usaha. Sebelumnya, emiten ini bernama PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk. Dilansir dari keterangan resmi perusahaan, perubahan bisnis ini dilakukan sebagai mitigasi kerugian akibat pandemi Covid-19.
6. RISE
Selanjutnya, emiten yang berpindah sektor yakni Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk (RISE). Emiten ini berpindah haluan dari IDXCYCLIC atau barang konsumen non primer menjadi properti dan real estat (IDXPROPERT).
Emiten yang sebelumnya bergerak di bidang pariwisata dan rekreasi ini kini menjadi pengelola dan pengembang real estat. Adapun emiten ini juga berpindah sub industri dari hotel, resor, dan kapal menjadi pengembang dan operator real estat.
7. WIFI
Terakhir, Emiten pindah sektor 2022 di bidang periklanan dan layanan digital, Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) juga berpindah sektor. Emiten ini semula bergerak di bidang IDXCYCLIC menjadi di sektor teknologi (IDXTECHNO).
Kegiatan usaha WIFI awalnya di bidang media dan entertainment, namun sekarang beralih menjadi jasa TI dan perangkat lunak. Selain itu, sub sektor WIFI kini menjadi aplikasi dan jasa internet dari sebelumnya, yaitu advertising atau periklanan.
Sumber : https://www.idxchannel.com/market-news/bersama-lima-emiten-iata-dan-tele-ubah-klasifikasi-industri