Anomali pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 24 Februari 2012

Anomali pasar di Bursa Efek Indonesia
Hari Jum’at kemaren terjadi anomali di Bursa Efek Indonesia. Bursa saham regional rata-rata mengalami kenaikan. Sementara Bursa Indonesia mengalami penurunan cukup tajam yang ditutup melemah 1.6% (terendah lebih dari 2%).

Berita yang beredar dikalangan para broker di bursa menyebutkan :

CLSA hari ini menurunkan bobot Indonesia 2% dari 8% ke 6% karena alasan PE kemahalan dan melakukan pemindahan aset ke Thailand dan Malaysia. PE Indonesia 14X sama dengan PE bursa Amerika. PE Thailand dan Malaysia 12X

Kalau dilihat dari grafik indek composite (IHSG), sebelum anomali pasar terjadi (penutupan sehari sebelumnya), situasi (tren) memang ragu-ragu. Jika seseorang (institusi) memiliki peluru besar, maka akan lebih mampu mengarahkan situasi (diarahkan turun dulu dengan melakukan penjualan besar-besaran atau menaikkkan tren dengan melakukan pembelian besar-besaran).

Jadi secara umum hanya faktor teknikal sementara yang dimotori oleh salah satu institusi, dan diikuti (karena terpengaruh) oleh yang lain. Secara teknikal support indeks ada di 3830.

Faktor PE yang dicuatkan (rumor yang diedarkan) bukanlah faktor utama. Faktor SHORT-SELL yang terlihat dominan. PE tidak dominan karena PE tidak memcerminkan Opportunity Growth dari sebuah bursa di suatu negara. Sebagai iluastrasi, PGAS diawal tahun 2007 memiliki PE sekitar 80 pada harga 1500, sebelum akhirnya harga nya bergerak cepat keatas 13.000 (kemudian stock split).

Bagi investor yang bergaya swing trade, situasi ini semakin spekulatif. Bagi real investor, situasi ini akan dianggap sebagai shake out (guncangan sesaat).

Kencangkan ikat pinggang dan tarik nafas dalam-dalam 😀

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments