2025: Scalping vs Trading vs Swing trade vs Investing mudah mana?

Keempat istilah ini ( Scalping vs Trading vs Swing trade vs Investing)  mendefinisikan kerangka waktu dan gaya yang berbeda dalam berpartisipasi di pasar saham (atau aset finansial lainnya). Perbedaannya fundamental dan menentukan strategi, psikologi, serta aktivitas harian Anda.

Scalping vs Trading vs Swing trade vs Investing


Ringkasan Perbandingan Scalping vs Trading vs Swing trade vs Investing

Berikut adalah penjelasan lengkap Scalping vs Trading vs Swing trade vs Investing, dimulai dari yang jangka pendek hingga jangka panjang.
 
AspekScalpingTrading (Intraday)Swing TradeInvesting
Jangka WaktuDetik hingga menitBeberapa menit hingga jam (ditutup hari itu juga)Beberapa hari hingga minggu / bulanBeberapa tahun hingga puluhan tahun
Tujuan ProfitKeuntungan kecil yang seringKeuntungan dari fluktuasi harianKeuntungan dari pergerakan trend menengahPertumbuhan kekayaan jangka panjang (capital gain + dividen)
Analisis UtamaTeknikal Murni (Price Action, Level Bid/Ask)Teknikal (Chart, Indikator jangka pendek)Teknikal + Fundamental (untuk konteks)Fundamental Mendalam (Kinerja perusahaan, prospek industri)
AktivitasSangat tinggi, puluhan transaksi/hariTinggi, monitor terus, beberapa transaksi/hariSedang, monitor harian/mingguan, tidak setiap hariSangat rendah, “beli dan simpan” (buy and hold)
PsikologiDisiplin tinggi, fokus ekstrem, cepat ambil keputusanTegas, tidak serakah, disiplin stop lossSabar menunggu setup dan target, tahan gejolak kecilSabar, tenang, tidak terpengaruh volatilitas pasar
Biaya KomisiSangat Penting (karena sering transaksi, bisa habiskan profit)PentingCukup pentingKurang penting (karena jarang transaksi)

Penjelasan Detail masing-masing Gaya

1. Scalping

  • Konsep: “Memetik keuntungan” kecil-kecil dalam jumlah sangat sering. Seperti memanen daun teh satu per satu.

  • Ciri Khas:

    • Fokus pada pergerakan harga (price action) terkecil di chart 1-menit atau 5-menit.

    • Mengincar profit hanya beberapa poin/rupiah, tetapi dilakukan puluhan kali sehari.

    • Semua posisi HARUS ditutup sebelum pasar tutup, tidak ada posisi menginap.

    • Membutuhkan platform trading yang cepat dan biaya komisi/transaksi yang sangat rendah.

  • Analoginya: Seorang pelari sprint 100 meter. Butuh ledakan energi singkat, kecepatan, dan fokus maksimal.

2. Trading (Intraday Trading / Day Trading)

  • Konsep: Membuka dan menutup posisi dalam satu hari perdagangan yang sama. Memanfaatkan volatilitas (naik-turunnya harga) dalam sehari.

  • Ciri Khas:

    • Memegang saham selama beberapa jam, maksimal hingga sesi penutupan.

    • Mengincar keuntungan yang lebih besar dari scalping, dari sebuah trend kecil dalam sehari.

    • Analisis menggunakan chart intraday (15-menit, 30-menit, 1-jam) dan indikator teknikal seperti RSI, Stochastic.

    • Memerlukan waktu untuk memantau pasar secara aktif.

  • Analoginya: Seorang pelari jarak menengah 400 meter. Butuh kecepatan dan stamina untuk beberapa jam.

3. Swing Trade

  • Konsep: “Menunggangi ayunan” (swing) trend yang berlangsung selama beberapa hari hingga minggu. Ini adalah gaya yang paling populer di kalangan trader retail.

  • Ciri Khas:

    • Posisi bisa dipegang semalaman hingga beberapa minggu (ada posisi menginap).

    • Target profit lebih besar, menangkap bagian terpenting dari sebuah pergerakan trend.

    • Analisis menggunakan chart harian (daily) sebagai acuan utama, ditambah dengan analisis weekly.

    • Trader punya waktu lebih longgar, tidak perlu menatap layar terus-menerus.

  • Analoginya: Seorang pelari jarak 5K. Butuh pacing (aturan kecepatan) yang baik dan kesabaran untuk menyelesaikan jarak tempuh.

4. Investing (Value Investing / Growth Investing)

  • Konsep: Memiliki sebagian dari sebuah bisnis/perusahaan. Fokus pada pertumbuhan nilai perusahaan dalam jangka panjang, bukan fluktuasi harga harian.

  • Ciri Khas:

    • Horizon waktu sangat panjang (biasanya > 1 tahun, bahkan 5-10 tahun).

    • Keuntungan berasal dari kenaikan harga saham yang fundamental (capital gain) dan pembagian dividen.

    • Analisis mendalam pada laporan keuangan, competitive advantage (moat), kualitas manajemen, dan prospek industri.

    • Prinsipnya adalah “buy and hold” (beli dan simpan). Investor sejati tidak terganggu oleh resesi atau volatilitas pasar jangka pendek, malah menganggapnya sebagai kesempatan beli.

  • Analoginya: Seorang petani yang menanam pohon oak. Butuh kesabaran bertahun-tahun, merawat, dan percaya bahwa pohon itu akan tumbuh besar dan kuat.


Mana yang Cocok diantara Scalping vs Trading vs Swing trade vs Investing untuk Anda?

Pertimbangkan hal ini:

  • Waktu: Berapa banyak waktu yang bisa Anda dedikasikan? Scalping/day trading butuh waktu penuh. Swing trading butuh beberapa jam per minggu. Investing hampir tidak butuh waktu setelah analisis awal.

  • Kepribadian: Apakah Anda suka aksi cepat dan tantangan (trading)? Atau Anda lebih sabar dan tenang (investing)?

  • Modal: Scalping dan day trading membutuhkan modal yang memadai untuk menghasilkan profit berarti setelah dipotong komisi. Investing dan swing trading lebih fleksibel.

  • Toleransi Risiko: Trading (khususnya scalping) memiliki tekanan dan risiko kerugian yang sangat tinggi dalam waktu singkat. Investing lebih stabil tetapi butuh kesabaran menghadapi penurunan sementara.

Kesimpulan: Keempat gaya Scalping vs Trading vs Swing trade vs Investing ini sah-sah saja. Kunci keberhasilannya adalah MEMILIH SATU GAYA YANG COCOK DENGAN ANDA, DAN MENDALIMINYA, bukan mencoba-coba semua gaya sekaligus. Seorang investor yang mencoba scalping akan stres, dan seorang scalper yang memegang saham selama setahun telah mengubah dirinya menjadi investor.


Penggunaan Indikator per Gaya (Scalping vs Trading vs Swing trade vs Investing )

Penggunaan indikator teknikal terbaik seperti MA, MACD, CGI, dan Rsi sangat berbeda tergantung pada gaya trading/investing Anda. Berikut adalah perbandingan detail Scalping vs Trading vs Swing trade vs Investing dalam menggunakan indikator teknikal:
 
GayaMoving Average (MA)MACDRSICGI (Chaikin Money Flow)
ScalpingMA sangat cepat (EMA 5-9) untuk konfirmasi momentumMACD dengan setting cepat (contoh: 6,13,1) untuk sinyal cepatRSI untuk identifikasi overbought/oversold jangka pendekBiasanya TIDAK dipakai (terlalu lambat untuk scalping)
Trading (Intraday)MA jangka pendek (EMA 12, 20) dan VWAP untuk arah intradayMACD standar (12,26,9) untuk konfirmasi momentum harianRSI untuk konfirmasi divergensi & kondisi jenuhMulai bisa dipakai untuk konfirmasi inflow/outflow dana
Swing TradeMA jangka menengah (MA 20, 50, 100) sebagai support/resistance dinamisMACD untuk sinyal perubahan trend (crossing signal line/centerline)RSI pada timefram harian untuk konfirmasi kekuatan trendSangat Penting untuk konfirmasi akumulasi/distribusi oleh smart money
InvestingMA jangka panjang (MA 100, 200) sebagai filter trend utamaMACD pada chart mingguan untuk melihat momentum jangka panjangRSI untuk identifikasi kondisi ekstrem di market (panic selling/buying)Penting untuk menilai kesehatan aliran dana ke suatu saham

Penjelasan Detail per Gaya

1. Scalping (Timeframe: Detik – Menit)

Tujuannya menangkap pergerakan kecil, jadi indikator harus sangat responsif.

  • Moving Average (MA):

    • Setting: EMA 5, EMA 9, EMA 21.

    • Cara Pakai: Harga harus konsisten di atas EMA 5/9 untuk bias LONG. Sebaliknya, harga di bawah EMA 5/9 untuk bias SHORT. EMA berfungsi sebagai area support/resistance dinamis yang sangat cepat.

  • MACD:

    • Setting: Dipercepat, misal (6, 13, 1) atau (3, 10, 16).

    • Cara Pakai: Cari perpotongan (crossover) garis MACD dengan garis sinyal yang cepat. Sinyal masuk saat histogram berubah warna/menebal. Divergensi sering diabaikan.

  • RSI:

    • Setting: Periode 14, tapi trader sering ubah ke 9 atau 6 untuk lebih sensitif.

    • Cara Pakai: Cari kondisi overbought (di atas 80) sebagai sinyal potensial jual, dan oversold (di bawah 20) sebagai sinyal potensial beli. Bisa juga untuk konfirmasi divergence singkat.

  • CGI (Chaikin Money Flow):

    • Biasanya TIDAK DIGUNAKAN. Indikator ini mengukur akumulasi/distribusi dalam 20-21 hari terakhir, yang terlalu lambat untuk gerakan scalping yang hanya berlangsung menit.

2. Trading / Day Trading (Timeframe: Menit – Jam)

Butuh keseimbangan antara sinyal yang responsif dan dapat diandalkan.

  • Moving Average (MA):

    • Setting: EMA 12, EMA 20, EMA 50. VWAP sangat populer untuk intraday.

    • Cara Pakai: MA 20 dan VWAP sering jadi support/resistance utama selama sesi. Bias bullish jika harga di atas VWAP/EMA 20.

  • MACD:

    • Setting: Standar (12, 26, 9).

    • Cara Pakai: Cari crossover yang terjadi bersamaan dengan harga bergerak melampaui level kunci. Divergensi antara harga dan MACD pada timeframe 30-menit atau 1-jam bisa menjadi sinyal reversal yang kuat untuk hari itu.

  • RSI:

    • Setting: Periode 14 standar.

    • Cara Pakai: Sinyal overbought/oversold (70/30) lebih dihormati daripada di scalping. Bullish/Bearish Divergence adalah sinyal utama yang dicari.

  • CGI (Chaikin Money Flow):

    • Cara Pakai: Sebagai konfirmasi. Sebelum masuk long, pastikan CGI positif (di atas nol), yang menunjukkan uang sedang masuk. CGI negatif mengkonfirmasi tekanan jual.

3. Swing Trade (Timeframe: Harian – Mingguan)

Fokus pada identifikasi trend dan titik masuk yang baik untuk pergerakan yang berlangsung hari hingga minggu.

  • Moving Average (MA):

    • Setting: MA/EMA 20, 50, 100.

    • Cara Pakai: MA 50 adalah “garis hidup” trend menengah. Saham dalam trend naik yang sehat akan memantul di sekitar MA 20 atau MA 50. Perpotongan (crossover) MA 50 di atas MA 100 adalah sinyal bullish yang kuat.

  • MACD:

    • Setting: Standar (12, 26, 9) pada chart Harian (Daily).

    • Cara Pakai: Sinyal paling kuat adalah ketika MACD melintasi di atas/tengah garis nol (zero line), menandakan pergeseran momentum yang signifikan. Crossover biasa dan divergensi adalah sinyal entry utama.

  • RSI:

    • Setting: Periode 14 pada chart Harian.

    • Cara Pakai: Untuk mengkonfirmasi kekuatan trend. Dalam trend naik kuat, RSI bisa berada di area 40-80 (jarang turun di bawah 40). RSI yang turun di bawah 30 bisa jadi sinyal oversold untuk dicari peluang belai.

  • CGI (Chaikin Money Flow):

    • Sangat Penting! Swing trader ingin tahu apakah “smart money” (institusi) sedang mengakumulasi saham.

    • Cara Pakai: CGI harus positif dan konsisten selama trend naik. CGI yang negatif saat harga mendekati resistance adalah peringatan bahwa distribusi mungkin terjadi.

4. Investing (Timeframe: Bulanan – Tahun)

Indikator digunakan sebagai alat bantu untuk timing entry yang baik atau menilai kesehatan trend makro.

  • Moving Average (MA):

    • Setting: MA 200 (yang terkenal) dan MA 50 pada chart Mingguan (Weekly).

    • Cara Pakai: Saham yang diperuntukkan bagi investasi jangka panjang harus diperdagangkan di atas MA 200 pada chart bulanan/mingguan. MA 200 adalah filter trend utama. Membeli saat harga pullback ke MA 200 adalah strategi umum.

  • MACD:

    • Setting: Standar pada chart Mingguan.

    • Cara Pakai: Investor melihat perpotongan garis nol (zero line crossover) yang terjadi pada chart mingguan sebagai konfirmasi dimulainya atau berakhirnya trend bullish/bearish jangka panjang.

  • RSI:

    • Cara Pakai: Investor mencari kondisi oversold ekstrem (RSI di bawah 30, bahkan 20) pada chart bulanan/mingguan sebagai area dimana pasar sedang “panik” dan harga mungkin murah secara relatif. Ini adalah sinyal untuk akumulasi bertahap.

  • CGI (Chaikin Money Flow):

    • Cara Pakai: Untuk memvalidasi thesis investasi. Investor ingin melihat CGI yang positif dalam jangka panjang, yang menunjukkan bahwa institusi terus-menerus memegang atau menambah saham tersebut, mendukung fundamental yang kuat.

Kesimpulan penggunaan indikator dalam Scalping vs Trading vs Swing trade vs Investing

  • Scalping/Intraday: Indikator diatur agar lebih sensitif untuk menangkap sinyal cepat. CGI jarang dipakai.

  • Swing Trading: Indikator digunakan dengan setting standar pada timeframe harian untuk menangkap pergerakan yang lebih substansial. CGI sangat berharga.

  • Investing: Indikator digunakan pada timeframe mingguan/bulanan sebagai filter trend makro dan alat untuk timing entry yang baik dalam siklus pasar.

Pilihan setting dan interpretasi indikator sepenuhnya tergantung pada timeframe dan tujuan Anda. Sebuah sinyal MACD crossover pada chart 5-menit adalah “bising” bagi seorang investor, tetapi itu bisa menjadi peluang bagi seorang scalper.

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments