PT. Saranacentral Bajatama Tbk (kode saham BAJA) didirikan tanggal 04 Oktober 1993 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1997. Pada tanggal 08 Desember 2011, BAJA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BAJA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 400.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham serta harga penawaran Rp250,- per saham. Seluruh saham Perusahaan telah didaftarkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 21 Desember 2011. BAJA dikelompokkkan kedalam industri baja dan besi (sektor B144 IDX-IC). Untuk memprediksi bagaimana pergerakan harga saham BAJA dalam waktu dekat, kita akan lakukan analisis saham BAJA secara fundamental dan teknikal dengan motode CAN SLIM.
Analisis saham BAJA metode CAN SLIM
Current quarter earning (laba kuartal sekarang) – Analisis fundamental BAJA
Dalam analisis CAN SLIM saham BAJA, yang pertama dilakukan adalah menganalisis poin-poin penting dilaporan keuangan kwartal terakhir. Berikut data keuangan kwartal terakhir yang sudah dipublikasikan(kuartal 3 tahun 2021)
Data keuangan BAJA Year To Date (YTD)
30-Sep-2021 (YTD) | 30-Sep-2020 (YTD) | Pertumbuhan (YTD) | |
Pendapatan (milyar) Total revenues | 1.180,0 | 916,1 | + 29% |
Laba operasi (milyar) Operating income | 168,9 | 43,8 | + 286% |
Laba bersih (milyar) Net income | 122,1 | (0,7) | +++% |
Laba per lembar saham Diluted Normalized EPS | 67,84 | (0,41) | +++% |
Sumber data: softcopy laporan keuangan BAJA di website BEI
Data keuangan BAJA per kuartal 2021 vs 2020
Quarterly | |||||
Q4 | Q3 | Q2 | Q1 | ||
Pendapatan (milyar) Total revenues | 455,6 326,3 +40% | 347,9 241,2 +44% | 376,5 348,7 +8% | 2021 2020 Growth | |
Laba operasi (milyar) Operating income | 49,5 27,2 +82% | 50,4 11,9 +324% | 69,0 4,8 +1351% | 2021 2020 Growth | |
Laba bersih (milyar) Net income | 44,1 3,3 +1257% | 35,7 93,2 -62% | 42,3 -97,2 +++% | 2021 2020 Growth | |
Laba per lembar saham Diluted Normalized EPS | 24,01 2,92 +723% | 19,98 51,88 -61% | 23,85 -55,21 +++% | 2021 2020 Growth |
Sumber data: softcopy laporan keuangan BAJA di website BEI
Rasio-rasio keuangan
- Return On Asset (Annual) : 6,9 % (Reuters)
- Return On Equity (YTD) : 49,19% (BEI)
- Return On Equity (TTM): 21,59% (Reuters)
- Return On Investment (TTM) : 102,66% (Reuters)
Annual Earning Increase (laba tahunan meningkat) – Analisis fundamental BAJA
Selanjutnya, dalam analisis CAN SLIM saham BAJA, kita lakukan analisis terhadap laporan keuangan tahunan perusahaan. Berikut data keuangan tahunan dari 2016-2020.
2020 | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 | |
Pendapatan (milyar) Total revenues | 1.205,0 | 1.072,6 | 1.279,8 | 1.218,3 | 978,8 |
Pertumbuhan | + 12% | – 16% | + 5% | + 25% | – |
Laba operasi (milyar) Operating income | 48,8 | 5,0 | (90,4) | (28,6) | 53,6 |
Pertumbuhan | + 876% | +++% | —% | —% | – |
Laba bersih (milyar) Net income | 55,1 | 1,1 | (96,7) | (23,0) | 34,4 |
Pertumbuhan | + 4.909% | +++% | —% | —% | – |
Laba per lembar saham Diluted Normalized EPS | 30,62 | 0,58 | (53,75) | (12,74) | 19,06 |
Pertumbuhan | + 5.179% | +++% | —% | —% | – |
Sumber data : Reuters
Secara fundamental BAJA mulai membaik kinerja keuangan di tahun 2020, Di tahun 2021 perbaikan kinerja ini terus berlanjut.
New management, new product, new high (manajemen baru, produk baru, harga tertinggi baru)
Manajemen
Pada tanggal 29 Juni 2021, BAJA mengumumkan rencana untuk melakukan PMHMETD I, dengan mengeluarkan sejumlah saham sebanyakbanyaknya 610.000.000 (enam ratus sepuluh juta) saham baru dengan nilai nominal setiap saham sebesar Rp100 (seratus Rupiah) yang dilakukan dengan mengacu pada POJK 32/2015 juncto POJK 14/2019. Baca Pengumuman right issue BAJA.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 8 ayat (3) POJK 32/2015, jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPS atas rencana PMHMETD I sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari 12 (dua belas) bulan. Perseroan berencana untuk melaksanakan penambahan modal dalam periode 12 (dua belas) bulan
tersebut.
Rapat Umum Pemegang Saham BAJA tanggal 9 Agustus 2021 menyetujui Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PMHMETD I”). Baca Risalah RUPS BAJA. Dengan demikian maka HMETD akan dilaksanakan dalam rentang waktu antara 9 Agustus 2021 – 8 Agustus 2022 (12 bulan).
Sebesar 98,42% hasil HMETD akan digunakan untuk melunasi perseroan kepada PT Sarana Steel dengan poko pinjaman sebesar USD 20.000.000.
Produk
…
Pola Grafik – Analisis Saham BAJA
Harga tertinggi saham BAJA adalah 1705 yang terjadi pada tanggal 9 Mei 2014. Harga saham kemudian anjlok drastis dikarenakan memburuknya kinerja perusahaan. Saham BAJA terpuruk hingga harga 50 pada tanggal 13 Maret 2020. Tahun 2020 hingga kwartal 3 2021, BAJA menunjukkan kinerja yang makin membaik. Harga saham mulai bergerak naik.
Grafik harga saham BAJA secara mingguan membentuk pola menyerupai huruf W atau double buttom. Buy point atau least resistance point atau harga yang paling resisten ada di 456. Cermati bila harga mulai mendekati buy point. Jika perdagangan ramai dan volume tinggi, tunggu hingga breakout (harga menembus buy point). Buy saat breakout.
Supply and demand (penawaran dan permintaan)
Sejak 9 April 2021, perdagangan saham BAJA mulai ramai dan volume transaksi meningkat. Pergerakan naik turun harga saham cukup lebar dan ditutup dengan harga yang naik tinggi pada 25 Mei 2021. Ini menandakan permintaan atau minat investor untuk membeli saham BAJA meningkat drastis.
Leader or laggard (pemimpin atau pecundang)
Saham BAJA berada di sektor besi dan baja bersama KRAS ( Krakatau Steel) dan beberapa perusahaan lainnya. Kapitalisas saham BAJA tidak besar (kurang dari 1 trilyun per harga penutupan 8 Desember 2021). Namun diantara perusahaan dalam satu sektor, BAJA memiliki kinerja yang lebih baik mulai tahun 2020 dan berlanjut di tahun 2021.
Tingkat likuiditasnya dibursa kurang tinggi sehingga saham BAJA cocok sebagai saham untuk investasi untuk tipikal investing (menahan saham cukup lama) dan kurang cocok untuk tipikal trading.
Institutional sponsorship (institusi pemegang saham mayoritas)
Berdasarkan data dari Biro Administrasi Efek per tanggal 5 Oktober 2021, kepemilikan saham BAJA adalah:
Nama | Jenis | Jumlah | Persentase |
Soediarto Soerjoprahono Komisaris Utama | Lebih dari 5% | 146.000.000 | 8,11% |
Ibnu Susanto Komisaris | Lebih dari 5% | 296.016.000 | 16,45% |
Bastianus Fritz Josef Lumanauw Komisaris (Independen) | Kurang dari 5% | – | 0% |
Handaja Susanto Direktur Utama | Lebih dari 5% | 296.096.000 | 16,45% |
Pandji Surya Soerjoprahono Direktur | Lebih dari 5% | 296.400.000 | 16,47% |
Entario Widjaja Susanto Direktur | Lebih dari 5% | 296.016.000 | 16,45% |
Laksmono Tirta Kusumo | Kurang dari 5% | 43.792.000 | 2,43% |
Anton Sebastian | Kurang dari 5% | 25.760.000 | 1,43% |
Masyarakat | Kurang dari 5% | 399.920.000 | 22,22% |
Terlihat bahwa top manajemen (direktur dan komisaris) juga memiliki kepemilikan di saham BAJA. Ini pertanda bagus.
Market direction (arah pasar) – Analisis saham BAJA
Indeks Dow Jones
Untuk mencermati arah pasar, yang pertama perlu dicermati pergerakan indeks Dow Jones. Saat ini pasar Amerika masih bergerak dengan tren bullish.
IHSG
IHSG mencoba keluar dari zona sideways menuju tren bullish.
Tetap fokuskan investasi anda pada saham dari perusahaan yang memiliki kinerja bagus. Hindari melakukan kesalahan investor saham yang sangak klasik.