PT Itama Ranoraya Tbk (kode saham IRRA) adalah perusahaan publik di bidang kesehatan yang bergerak mengedepankan peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi sejak awal tahun 2000. PT Itama Ranoraya Tbk menjadi penyedia layanan kesehatan yang bermitra dengan prinsipal kesehatan terkemuka baik lokal maupun internasional seperti Oneject, Abbott, Terumo, HMD, BD (Becton, Dickinson and Company). IRRA melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 15 Oktober 2019 dan dikelompokkkan kedalam industri Penyedia & Distribusi Perlengkapan Kesehatan.Untuk memprediksi bagaimana pergerakan harga saham IRRA kedepan, kita akan lakukan analisis saham IRRA dengan motode CAN SLIM.
Analisis saham IRRA motode CAN SLIM
Current quarter earning (laba kuartal sekarang) – Analisis CAN SLIM saham IRRA
Dalam analisis CAN SLIM saham IRRA yang pertama dilakukan adalah menganalisis poin-poin penting dilaporan keuangan kwartal terakhir. Berikut data keuangan kwartal terakhir yang sudah dipublikasikan(kuartal 3 tahun 2021)
Data keuangan Year To Date (YTD)
30-Sep-2021 (YTD) | 30-Sep-2020 (YTD) | Pertumbuhan (YTD) | |
Pendapatan (milyar) (BEI) Total revenues | 1086,3 | 141,1 | + 670% |
Laba operasi (milyar) (BEI) Operating income | 116,5 | 11,4 | + 922% |
Laba bersih (milyar) (BEI) Net income | 84,9 | 9,0 | 843% |
Laba per lembar saham (BEI) Diluted Normalized EPS | 53 | 6 | 783% |
Data keuangan per kwartal 2021 vs 2020
Q4 | Q3 | Q2 | Q1 | |
Pendapatan (milyar) (Reuters) Total revenues | 521,1 61,7 +752% | 337,0 52,7 +539% | 228,2 26,7 +755% | |
Laba operasi (milyar) (Reuters) Operating income | 48,8 7,6 +542% | 41,5 2,4 +1.629% | 26,2 1,4 +1.771% | |
Laba bersih (milyar) (Reuters) Net income | 34,1 5,2 +556% | 30,0 1,5 +1.900% | 20,8 2,2 +845% | |
Laba per lembar saham (Reuters) Diluted Normalized EPS | 19 4 +375% | 20 1 +1.900% | 14 1 +1.300% |
Rasio-rasio keuangan
- Return On Asset (Annual) : 14,06 %
- Return On Average Equity (TTM) : 19,24%
- Return On Investment (TTM) : 32,07 %
Sumber data : BEI & Reuters
Annual Earning Increase (laba tahunan meningkat) – Analisis saham IRRA
Selanjutnya, dalam analisis CAN SLIM saham IRRA, kita lakukan analisis terhadap laporan keuangan tahunan perusahaan. Berikut data keuangan tahunan dari 2016-2020.
2020 | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 | |
Pendapatan (milyar) Total revenues | 563,9 | 281,8 | 265,6 | 225,2 | 13,0 |
Pertumbuhan | + 100% | + 6% | + 18% | + 1632% | – |
Laba operasi (milyar) Operating income | 78,2 | 43,4 | 43,1 | 36,0 | 1,1 |
Pertumbuhan | + 80% | + 0,7% | + 20% | + 3172% | – |
Laba bersih (milyar) Net income | 60,5 | 33,2 | 32,3 | 24,0 | 0,7 |
Pertumbuhan | + 82% | + 3% | + 35% | + 3329% | – |
Laba per lembar saham Diluted Normalized EPS | 39,79 | 26,21 | 26,88 | 19,98 | 0,59 |
Pertumbuhan | + 52% | – 3% | + 35% | + 3286% | – |
Sumber data : Reuters
New management, new product, new high (manajemen baru, produk baru, harga tertinggi baru)
Tanggal 23 Juni 2021 PT Itama Ranoraya Tbk menyampaikan fakta material bahwa PT Itama Ranoraya akan masuk ke segmen ritel. Berikut hal yang diuraikan dalam penyampaian informasi fakta material tersebut:
PT. Itama Ranoraya Tbk optimis target pertumbuhan tahun ini sebesar 80%-100% bisa kembali diraih. Optimisme ini didukung oleh hasil performa perseroan dalam bulan pertama tahun ini (5M2021). Periode 5M2021, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp331,0 miliar atau tumbuh 366% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp71,02 miliar. Produk in vitro berupa antigen test masih penyumbang terbesar penjualan perseroan. Diikuti produk Abbott lainnya seperti Reagen dan Mesin plasma yaitu Terumo. Di semester I tahun ini, penjualan didominasi oleh segmen ritel (NonAPBN/APBD), dan ini yang membuat pertumbuhan naik signifikan.
Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif menjelaskan bahwa, sebelumnya pelanggan perseroan mayoritas adalah institusi pemerintah seperti untuk program imunisasi, pengadaan peralatan medis di rumah sakit – rumah sakit Pemerintah, sehingga membuat perolehan pendapatan secara kuartalan terdistribusi di kuartal III dan IV. Tahun ini, perseroan mulai memperkuat segmen ritel atau nonPemerintah untuk semakin memperbesar pangsa pasar produknya, dan diversivikasi segmen pelanggan yang lebih solid. “Tahun sebelumnya, porsi penjualan dari order pemerintah sangat besar dan masuknya di buku kuartal III dan IV. Sejak kuartal IV tahun lalu kami mulai masuk ke pelanggan Non-APBN/APBD baik swasta maupun ritel termasuk membuka kerjasama dengan layanan kesehatan sebagai chenel distribusi produk kami. Ini yang membuat lonjakan perolehan penjualan kami di semester I ini. Segmen swasta dan ritel relatif merata secara kuartalan, berbeda dengan segmen Pemerintah yang biasanya mulai terlihat di kuartal III dan puncaknya kuartal IV”, ungkap Heru.
Kenaikan yang cepat untuk segmen ritel juga dikarenakan produk peseroan seperti Swab Antigen Test yang kini menjadi convenience goods yang dikonsumsi secara reguler. Dan ditambah dengan status produk Swab Antigent Test perseroan dengan merk Panbio sebagai produk rekomendasi WHO karena akurasi hasilnya. Pada awal pekan lalu, Perseroan telah melakukan kerjasama melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Kimia Farma Diagnostik yang merupakan anak usaha dari PT Kimia Farma Apotek yang memiliki jaringan 422 klinik dan 73 Laboratorium untuk penyediaan alat test Swab Antigent Test Panbio. Dengan kerjasama tersebut IRRA menargetkan tambahan penjualan 300.000 unit Panbio per bulannya.
Kategori segmen ritel yang menjadi target perseroan termasuk rumah sakit dan klinik-klinik laboratorium swasta dan jasa layanan kesehatan eHealth Services. Direktur Pemasaran PT Itama Ranoraya Hendry Hermen mengungkapkan tahun ini Perseroan menambah cukup signifikan SDM terutama bagian penjualan untuk masuk ke segmen ritel, masuknya perseroan di segmen ritel akan semakin lengkap dengan tambahan produk baru perseroan yaitu Avimac yang merupakan imunomodulator untuk peningkat imun tubuh. “Avimac sudah mulai berkontribusi di penjualan kuartal III dan di awal, kami targetkan bisa terjual 150.000 botol, dengan kontribusi terhadap pendapatan mencapai 4%-5% di tahun ini”, ungkap Hendry.
“Kami optimis tahun ini , bisa kembali membukukan pertumbuhan seperti tahun lalu , apalagi jika melihat performa kami di semester I tahun ini yang ditopang segmen Ritel. Di semester II , selain dari instansi pemerintah, kami akan terus mengoptimalkan segmen ritel baik melalui penjualan secara langsung maupun melalui kerjasama-kerjasama seperti yang telah kami lakukan dengan PT Kimia Farma Diagnostika. Jadi tahun depan selain pertumbuhan organik, pertumbuhan dari ekspansi inorgaik sudah bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan perseroan, sehingga perseroan bisa menjaga ritme pertumbuhannya tetap tinggi” Tutup Heru
Pola Grafik – Analisis Saham IRRA
Harga tertinggi saham IRRA adalah 4390 yang terjadi pada tanggal 13 Januari 2021. Harga saham kemudian mengalami pelemahan. Setelah konsolidasi sekitar 10 bulan, harga mulai naik kembali dan membentuk pola saucer with handle. Buy point atau resistance point ada di 2190.

Grafik harga mingguan saham IRRA 2021 – pola Saucer with handle
Saat ini harga melemah sedikit dalam proses membentuk handle. Bersiap-siap beli (buy) bila harga bergerak menuju buy point ( ada yang menyebut pivot point adanya juga yang menyebut dengan resisten) di 2190. Jika harga saham IRRA berhasil menembus buy point alias berhasil breakout, maka besar kemungkinan harga saham IRRA akan melejit ke harga tertinggi baru, melampaui 4390.
Supply and demand (penawaran dan permintaan)
Sejak 21 Juni 2021, perdagangan saham IRRA mulai ramai dan volume transaksi meningkat. Pergerakan naik turun harga saham cukup lebar dan ditutup dengan harga yang naik tinggi pada 2 1 Juli 2021. Ini menandakan permintaan atau minat investor untuk membeli saham IRRA meningkat drastis.
Leader or laggard (pemimpin atau pecundang)
Saham IRRA berada di sektor Penyedia & Distribusi Perlengkapan Kesehatan sendirian. Tidak ada pembanding perusahaan yang satu sektor industri dengan IRRA.
Tingkat likuiditasnya dibursa cukup tinggi sehingga saham IRRA cocok sebagai saham untuk investasi untuk tipikal investing (menahan saham cukup lama) dan juga cocok untuk tipikal trading.
Institutional sponsorship (institusi pemegang saham mayoritas)
Berdasarkan data dari Biro Administrasi Efek per tanggal 23 Juni 2021, kepemilikan saham IRRA adalah:
Nama | Jenis | Jumlah | Persentase |
DR. Tjandra Yoga Aditama Komisaris | Kurang dari 5% | 0 | 0% |
Dodi Nurzani Direksi | Kurang dari 5% | 0 | 0% |
Nanan Meinanta Komisaris | Kurang dari 5% | 0 | 0% |
Heru Firdausi Syarif Direksi | Kurang dari 5% | 0 | 0% |
Pratoto Satno Raharjo Direksi | Kurang dari 5% | 0 | 0% |
Hendry Herman Direksi | Kurang dari 5% | 0 | 0% |
PT Global Dinamika Pengendali | Lebih dari 5% | 1.116.000.000 | 69,75% |
PT Neumedik Jaya | Lebih dari 5% | 84.000.000 | 5,25% |
Saham Treasury | Lebih dari 5% | 100.000.000 | 6,25% |
Masyarakat | Kurang dari 5% | 300.000.000 | 18,75% |
Terlihat bahwa top manajemen (direktur dan komisaris) tidak memiliki kepelikan di saham IRRA.
Market direction (arah pasar) – Analisis saham IRRA
Indeks Dow Jones
Untuk mencermati arah pasar, yang pertama perlu dicermati pergerakan indeks Dow Jones. Saat ini pasar Amerika masih bergerak dengan tren bullish.

Grafik indeks Dow Jones per 7 Desember 2021
IHSG

Grafik IHSG per 2021-12-07
IHSG menunjukkan tren sideways.
Tetap fokuskan investasi anda pada saham dari perusahaan yang memiliki kinerja bagus. Hindari melakukan kesalahan investor saham yang sangak klasik.